Bukan sebuah dongeng atau penggalan lirik sebuah lagu, negeri diatas awan itu benar-benar ada dan saya baru saja kembali dari sana “Dieng”

Kenapa harus berkunjung ke Dieng?

Dengan kondisi geografis dan sosial masyarakatnya yang unik, menjadikan Dieng sebagai negeri diatas awan, surga tersembunyi yang wajib dikunjungi para Traveller sejati.

Dieng menawarkan sebuah solusi wisata komplit, cocok untuk wisata edukasi atau sekedar plesir dan bahkan cocok untuk hiking dan kemping bagi anda yang berjiwa petualang. Berwisata sendiri, bersama keluarga atau berkelompok.

Siapkan kopi dan cemilan anda sebelum melanjutkan membaca tulisan tentang negeri di awan ini 🙂

Dataran tinggi dieng yang sebenarnya adalah sebuah kaldera dari gunung berapi, Dieng diapit oleh Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dan diklaim sebagai satu-satunya kaldera di dataran tinggi di dunia yang berpenduduk.

Terbagi menjadi dua desa yaitu Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

Dieng Culture Festival

Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Dieng adalah pada saat Dieng Culture Festival yang diadakan pada setiap tahun. DCF adalah sebuah paket acara yang menampilkan budaya adat dieng dan budaya modern, diselenggarakan oleh Pokdarwis Dieng Pandawa bersama Dinas Pariwisata Pemerintah setempat.
Pengunjung bisa menyaksikan dan berpartisipasi berbaur bersama masyarakat mengikuti kirab budaya dengan berjalan santai mengelilingi kawasan dataran tinggi Dieng.

Menjadi saksi sebuah sejarah perjalanan  hidup anak-anak Dieng  dalam sebuah ruwatan pemotongan rambut gimbal mereka.

Ada yang menarik dari acara ruwatan rambut gimbal, dimana anak-anak gimbal tersebut mempunyai permintaan yang harus dipenuhi, kalau permintaannya tidak dipenuhi maka rambut gimbalnya akan numbuh lagi. Berikut catatan tim caritra raya :

  1. Celyn Eka Fitriyana, minta wig andan andan dan laptop
  2. Aqilla Queenara Maritza, minta karet rambut
  3. Pipih Dewi Anjani, minta daging sapi 3Kg
  4. Zifara Khairunnisa, minta durian 3 buah dan duit merah
  5. Fariza Ameliya Dara, minta marmut 2 ekor lanang wadon dan tablet hp
  6. Ulfi Silvana, minta lengger 2 dan kalung emas
  7. Sisop, minta kucing
  8. Alin Umaroh, minta sepeda dan karet gelang
  9. Madina Fauza, minta baju gambar animasi frozen
  10. Adiva, minta boneka dan motor kecil
  11. Ananda Reva, minta anak sapi
    (mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan nama)

dan permintaan lainnya seperti minta rambutnya dipotong oleh Gubernur Jateng, minta rambutnya dipotong oleh Anji, minta rambutnya dipotong oleh polisi dsb.

Lampion night

Menikmati sajian konser jazz di awan dengan bintang tamu Mus Mujiono, Andien, Anji, dsb.
dan pagelaran musik Kyai Kanjeng pimpinan Cak Nun, dan pagelaran wayang kulit.

Selain camping ground tersedia pula Hotel dan Homestay disekitar pusat acara Dieng Culture Festival.

Wisata Sejarah
Dieng, tempat tinggal para Dewa.
“Di” dapat berarti “tempat” atau “gunung” dan “Hyang” bermakna “Dewa”. Dengan demikian, Dieng berarti tempat bersemayam para dewa-dewi.
Tradisi Jawa dan Indonesia pada umumnya menganggap gunung dan tempat-tempat tinggi sebagai tempat suci.

Candi adalah replika tempat tinggal dewa dengan bentuk meruncing keatas seperti gunung. Candi di dataran tinggi Dieng adalah candi tertua di Jawa Tengah, lebih tua dari Candi Prambanan.

 

1. Kelompok Candi Arjuna
Kelompok Arjuna terletak di tengah kawasan Candi Dieng, terdiri atas 4 candi yang berderet memanjang arah utara-selatan. Candi Arjuna berada di ujung selatan, kemudian berturut-turut ke arah utara adalah Candi Srikandi, Candi Sembadra dan Candi Puntadewa. Tepat di depan Candi Arjuna, terdapat Candi Semar. Keempat candi di komples ini menghadap ke barat, kecuali Candi Semar yang menghadap ke Candi Arjuna. Kelompok candi ini dapat dikatakan yang paling utuh dibandingkan kelompok candi lainnya di kawasan Dieng.

2. Kelompok Candi Gatutkaca
Kelompok Gatutkaca juga terdiri atas 5 candi, yaitu Candi Gatutkaca, Candi Setyaki, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Petruk dan Candi Gareng, namun saat ini yang masih dapat dilihat bangunannya hanya Candi Gatutkaca. Keempat candi lainnya hanya tersisa tinggal reruntuhannya saja.

3. Kelompok Candi Drawati
Kelompok Dwarawati terdiri atas 4 candi, yaitu Candi Dwarawati, Candi Abiyasa, Candi Pandu, dan Candi Margasari. Akan tetapi, saat ini yang berada dalam kondisi relatif utuh hanya satu candi, yaitu Candi Dwarawati.

4. Candi Bima
Candi Bima terletak menyendiri di atas bukit. Candi ini merupakan bangunan terbesar di antara kumpulan Candi Dieng.

Museum Dieng Kaliasa
Lengkapi khasanah tentang Dieng dengan mengunjungi Museum Dieng Kaliasa, lokasi dekat dengan Candi Gatutkaca

klik kepustakaan candi untuk informasi lengkap mengenai candi di dataran tinggi Dieng atau candi lain di Indonesia

Berpetualang di Kawasan Dieng

Kawah
Dataran tinggi Dieng memiliki kawah aktif, cari tahu dan jangan sungkan bertanya kepada petugas penjaga dan penduduk setempat, agar kita bisa berwisata dengan aman.

berikut adalah kawah-kawah yang terdapat di Dieng :
1. Candradimuka
2. Sibanteng
3. Siglagah
4. Sikendang, berpotensi gas beracun
5. Sikidang
6. Sileri
7. Sinila, berpotensi gas beracun
8. Timbang, berpotensi gas beracun

Telaga
Dieng memiliki 7 Telaga yang cantik untuk dijadikan background maupun object foto
1. Telaga Warna
2. Telaga Pengilon
3. Telaga Cebong
4. Telaga Dringo
5. Telaga Merdada
6. Telaga Swiwi
7. Telaga Menjer

Bukit dan Gunung

Selain di Pegunungan Bromo, kita juga bisa menikmati golden sunrise di Dieng, Bukit Sikunir adalah salah satu spot terbaik untuk menikmati sunrise.

1. Bukit Sikunir
2. Bukit Scooter
3. Gardu Pandang Tieng
3. Gunung Pakuwaja
4. Gunung Prau

Padang Savana Dieng
Jangan mengeluh capek sebelum menjelajahi padang savana dieng, naik turun bukit pun terbayar dengan pemandangan hamparan savana nan cantik

Kuliner
Jalan-jalan ke Dieng jangan lewatkan untuk mencoba mie ongklok, dan kopi purwaceng, selain menanam padi para petani Dieng juga menanam kentang, sehingga banyak warung makan atau restoran yang menjual kentang goreng dan olahan kentang lainnya.

Untuk oleh-oleh wisatawan bisa membawa pulang carica, pepaya khas dieng yang diolah menjadi manisan.